Selasa, 01 Juli 2008

PANDANGAN LIBERALISME TERHADAP IDEOLOGI KOMUNIS

pendahuluan

Liberalisme merupakan paham yang menjunjung tinggi nilai kebebasan terutama kebebasan individual. Segala sesuatu yang membatasi kebebasan moral, agama maupun sosial dianggap telah bertentangan dengan hak asasi manusia dan kebebasan yang nota bene merupakan milik setiap individu. Lain hal nya dengan ideology komunis yang membatasi sekali kebebasan rakyatnya, kerap kali komunis juga di sebut anti liberalis. Disini saya menganalisa pemikiran apa yang ditentang oleh liberalis terhadap konsep komunis, Serta bagaimana pandangan liberalis terhadap ideology komunis itu sendiri.

a. Definisi Liberal

Liberty-Freedom atau Aliran dan paham yang mengusung kebebasan disebut dengan paham liberalisme. Liberalisme sendiri merupakan salah satu aliran filsafat dan politik kuno namun pada saat ini cukup dikenal. Dalam kamus politik, liberalisme adalah sebuah aliran filsafat yang berpondasikan keyakinan pada esensi kebebasan. Liberalisme muncul secara tidak langsung di masa renaisanse dan reformasi agama yang diprakarsai oleh Martin Luther dan Jhon Calvin. Kata liberty sendiri diambil dari bahasa latin yaitu liberte. Berdasarkan definisi di atas, maka yang dimaksud dengan penganut liberalisme adalah orang-orang pengusung kebebasan. Dengan kata lain, liberalisme merupakan sebuah aliran yang memiliki idelogi, pandangan dan metode yang tujuan utamanya ialah menyiapkan kebebasan semaksimal mungkin bagi manusia dengan bersandar pada konsep individualisme.

b.History of liberalism

Liberalisme sebagai suatu ideologi pragmatis muncul pada abad pertengahan di kalangan masyarakat Eropa. Masyarakat Eropa pada saat itu secara garis besar terbagi atas dua, yakni kaum aristokrat dan para petani. Kaum aristokrat diperkenankan untuk memiliki tanah, golongan feodal ini pula yang menguasai proses politik dan ekonomi, sedangkan para petani berkedudukan sebagai penggarap tanah yang dimiliki oleh patronnya, yang harus membayar pajak dan menyumbangkan tenaga bagi sang patron. Bahkan di beberapa tempat di Eropa, para petani tidak diperkenankan pindah ke tempat lain yang dikehendaki tanpa persetujuan sang patron (bangsawan).

Akibatnya, mereka tidak lebih sebagai milik pribadi sang patron. Sebaliknya, kesejahteraan para penggarap itu seharusnya ditanggung oleh sang patron. Industri dikelola dalam bentuk gilde-gilde yang mengatur secara ketat, bagaimana suatu barang diproduksi, berapa jumlah dan distribusinya. Kegiatan itu dimonopoli oleh kaum aristokrat. Maksudnya, pemilikan tanah oleh kaum bangsawan, hak-hak istimewa gereja, peranan politik raja dan kaum bangsawan, dan kekuasaan gilde-gilde dalam ekonomi merupakan bentuk-bentuk dominasi yang melembaga atas individu.

Dalam konteks perkembangan masyarakat itu muncul industri dan perdagangan dalam skala besar, setelah ditemukan beberapa teknologi baru. Untuk mengelola industri dan perdagangan dalam skala besar-besaran ini jelas diperlukan buruh yang bebas dan dalam jumlah yang banyak, ruang gerak yang leluasa, mobilitas yang tinggi dan kebebasan berkreasi. Kebutuhan-kebutuhan baru itu terbentur pada aturan-aturan yang diberlakukan secara melembaga oleh golongan feodal. Yang membantu golongan ekonomi baru terlepas dari kesukaran itu ialah munculnya paham liberal.
Liberalisme tidak diciptakan oleh golongan pedagang dan industri, melainkan diciptakan oleh golongan intelektual yang digerakkan oleh keresahan ilmiah dan artistik umum pada zaman itu. Keresahan intelektual tersebut disambut oleh golongan pedagang dan industri, bahkan hal itu digunakan untuk membenarkan tuntutan politik yang membatasi kekuasaan bangsawan, gereja dan gilde-gilde. Mereka tidak bertujuan semata-mata untuk dapat menjalankan kegiatan ekonomi secara bebas, tetapi juga mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Masyarakat yang terbaik (rezim terbaik), menurut paham liberal adalah yang memungkinkan individu mengembangkan kemampuan-kemampuan individu sepenuhnya. Dalam masyarakat yang baik, semua individu harus dapat mengembangkan pikiran dan bakat-bakatnya.

Hal ini mengharuskan para individu untuk bertanggung jawab pada segala tindakannya baik itu merupakan sesuatu untuknya atau seseorang. Seseorang yang bertindak atas tanggung jawab sendiri dapat mengembangkan kemampuan bertindak. Menurut asumsi liberalisme inilah, John Stuart Mill mengajukan argumen yang lebih mendukung pemerintahan berdasarkan demokrasi liberal. Dia mengemukakan tujuan utama politik ialah mendorong setiap anggota masyarakat untuk bertanggung jawab dan menjadi dewasa. Hal ini hanya dapat terjadi manakalah mereka ikut serta dalam pembuatan keputusan yang menyangkut hidup mereka.

Oleh karena itu, walaupun seorang raja yang bijaksana dan baik hati, mungkin dapat membuat putusan yang lebih baik atas nama rakyat dari pada rakyat itu sendiri, bagaimana pun juga demokrasi jauh lebih baik karena dalam demokrasi rakyat membuat sendiri keputusan bagi diri mereka, terlepas dari baik buruknya keputusan tersebut. Jadi, ciri-ciri ideologi liberal sebagai berikut :

§ Pertama, demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik.

§ Kedua, anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.

§ Ketiga, pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat keputusan untuk diri sendiri.

§ Keempat, kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk. I Oleh karena itu, pemerintahan dijalankan sedemikian rupa sehingga penyalahgunaan kekuasaan dapat dicegah. Pendek kata, kekuasaan dicurigai sebagai hal yang cenderung disalahgunakan, dan karena itu, sejauh mungkin dibatasi.

§ Kelima, suatu masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian besar individu berbahagia. Walau masyarakat secara keseluruhan berbahagia, kebahagian sebagian besar individu belum tentu maksimal. Dengan demikian, kebaikan suatu masyarakat atau rezim diukur dari seberapa tinggi indivivu berhasil mengembangkan kemampuan-kemampuan dan bakat-bakatnya. Ideologi liberalisme ini dianut di Inggris dan koloni-koloninya termasuk Amerika Serikat.

komunisme

a. awal kemunculan komunis

Ideologi komunis merupakan paham yang muncul sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang mana kapitalisme itu mementingkan individu pemilik alat modal dan mengesampingkan buruh atau kalangan kelas bawah. Kampiun Komunis adalah Karl Marx. Sosok amat membenci Kapitalisme ini merupakan korban saksi sejarah, betapa ia melihat para anak-abak dan wanita-wanita termasuk keluarganya yang dieksploitir para kapitalis sehingga sebagian besar dari mereka terserang penyakit TBC dan tewas, karena beratnya penderitaan yang mereka alami. Sementara hasil jerih payah mereka dinikmati oleh para pemilik sumber daya (modal) yang disebutnya kaum Borjuis. Komunisme juga mengarah kepada paham politik yang mana rakyatnya mempunyai kuasa mutlak untuk menjalankan negara dan segala alat industri negara menjadi milik bersama rakyat. Dan para pengemuka paham tersebut termasuk Karl Marx dan Friedrich Engels. Era berjaya komunis disaat akhir dari Perang Dunia II dan tahun 90-an pada saat komunisme menjadi ideologi unisoviet. Istilah komunisme sendiri selalu berkaitan dengan Marxisme. Komunisme adalah ideologi yang digunakan partai komunis diseluruh dunia dengan Racikan ideologi yang berasal dari pemikiran Lenin sehingga dikenal juga dengan "Marxisme-Leninisme".

b. Marxisme-Leninisme

Komunisme berideologi bukan hanya marxisme, tetapi marxisme-leninisme. Artinya, marxisme sebagaimana dipersepsi Lenin (1870-1924). Tambahan Lenin pada marxisme adalah ajaran tentang perebutan kekuasaan oleh Partai Komunis-hal yang tak pernah dipikirkan oleh Karl Marx(1818-1883). Ajaran Marx umum sifatnya, sementara Lenin bicara strategi dan taktik perjuangan proletariat pimpinan Partai Komunis. Lenin dalam arti tertentu berhasil, karena sukses "menciptakan"Revolusi Oktober tahun 1917. Dalam komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai Komunis. Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh, namun pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil jika bernaung di bawah dominasi partai. Partai membutuhkan peran Politbiro sebagai think-tank. Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh Politbiro. Inilah yang menyebabkan komunisme menjadi"tumpul" dan tidak lagi diminati. Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan, dimana kepemilikan modal atas individu sangat dibatasi. Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya, dan karenanya komunisme juga disebut anti liberalisme.

c. definisi marx mengenai komunis

menurut Marx ciri_ciri inti dari masyarakat komunis tersebut adalah :
- Penghapusan hak milik pribadi atas alat-alat produksi
- Penghapusan adanya kelas-kelas social
- Penghapusan pembagian kerja
Menurut Marx komunisme menitik beratkan ada empat :
Pertama, Sekelumit kecil orang kaya hidup dalam kemewahan yang berlimpah, sedangkan kaum pekerja yang teramat banyak jumlahnya hidup bergelimang pada kesengsaraan.

Kedua, cara untuk merombak ketidakadilan ini dengan jalan melaksanakan sistem sosialis yaitu sistem dimana alat produksi dikuasai Negara dan bukannya oleh pribadi swasta.

Ketiga, pada umumnya salah satunya jalan paling praktis untuk melaksanakan sistem sosialis ini adalah lewat revolusi kekerasan.Keempat, untuk menjaga kelanggengan sisitem sosialis harus diatur oleh kediktatoran partai Komunis dalam jangka waktu yang memadai.

Tiga dari ide pertama sudah dicetuskan dengan jelas sebelum Marx, sedangkan ide keempat berasal dari gagasan Marx mengenai “diktatur proletariat”. Sementara itu, masa kediktatoran Soviet sekarang lebih merupakan hasil dari langkah-langkah Lenin dan Stalin dari pada gagasan Marx. Hal ini tampaknya menimbulkan anggapan bahwa pengaruh Marx dalam komunisme lebih kecil dari kenyataan sebenarnya, dan penghargaan orang terhadap tulisan-tulisannya lebih menyerupai sekedar etalasi untuk membenarkan sifat “keilmiahan” daripada ide dan politik yang sudah terlaksana dan diterima. Sementara boleh jadi ada benarnya juga anggapan itu, namun tampaknya kelewat berlebihan. Lenin misalnya, tidak sekedar menganggap dirinya mengikuti ajaran-ajaran Marx, tapi dia betul-betul membacanya, menghayatinya, dan menerimanya. Dia yakin betul yang dilimpahkannya persis diatas rel yang dibentangkan Marx. Begitu juga terjadi pada diri Mao Tse Tung dan pemuka-pemuka Komunis lain. Memang benar, ide-ide Marx mungkin sudah disalah artikan dan ditafsirkan lain.

Mungkin bisa diperdebatkan bahwa Lenin, politikus praktis yang sesungguhnya mendirikan Negara Komunis, memegang saham besar dalam hal membangun Komunisme sebagai suatu ideologi yang begitu besar pengaruhnya di dunia. Pendapat ini masuk akal Lenin benar-benar seorang tokoh penting. Tapi tulisan-tulisan Marx begitu hebat pengaruhnya terhadap jalan pikiran bukan saja Lenin tapi juga pemuka-pemuka Komunis lain. Akhirnya sering dituding orang bahwa teori Marxis di bidang ekonomi sangatlah buruk dan banyak keliru.

Kesimpulan

jika komunis di pandang oleh liberalism maka banyak sekali pertentangan yang ada didalamnya dimana di suatu sisi liberalis yang konsepnya lebih memfokuskan perhatian pada kebebasan individu untuk beragama, demokrasi, serta kebebasan berpendapat tanpa adanya kekangan dan tekanan yang membatasi gerak mereka. Sedangkan dalam konsep komunis masih ada batasan untuk memeluk agama serta berdemokrasi, bagi orang-orang yang menganut komunis. Karena prinsip komunis agama adalah racun yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata. Sedangkan batasan berdemokrasi bagi rakyat dalam system pemerintahannya berarti tidak menutup kemungkinan jika ada kebijakan-kebijakan yang merugikan rakyatnya harus tetap di jalankan. Hal ini hanya menyengsarakan rakyat tanpa adanya kebebasan berpendapat untuk mengkritik pemerintahnya. karena itu sistem kekuasaan yang didirikan komunis yang dianggap sebagai system politik atheis, tidak manusiawi dan totaliter, hingga akhirnya tak didukung masyarakat sehingga kemudian ideology komunis pun runtuh dan gagal.

1 komentar:

nia mengatakan...

Thanks for your posting.. bermanfaat bagi keponakan saya yg lagi kebingungan mencari definisi liberalisme n komunisme, makasih banyak ya..salam kenal..