Kamis, 03 Juli 2008

DECISION SUPPORT SYSTEM

· DECISION SUPPORT SYSTEM

Salah satu jenis sistem aplikasi yang sangat popular di kalangan manajemen perusahaan adalah Decision Support System atau disingkat DSS. DSS ni merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat. Dalam kedua bidang ilmu di atas, dikenal istilah decision modeling, decision theory, dan decision analysis – yang pada hakekatnya adalah merepresentasikan permasalahan manaje-men yang dihadapi setiap hari ke dalam bentuk kuantitatif (misalnya dalam bentuk model matematika). Contoh-contoh klasik dari persoalan dalam bidang ini adalah linear programming, game’s theory, transportation problem, inventory system, decision tree, dan lain sebagainya. Dari sekian banyak problem klasik yang kerap dijumpai dalam aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari, sebagian dapat dengan mudah disimulasikan dan diselesaikan dengan menggunakan formula atau rumus-rumus sederhana. Tetapi banyak pula masalahan yang ada sangat rumit sehingga membutuhkan kecanggihan komputer. Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik, sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama (Sprague et.al., 1993):

1) Sistem yang berbasis komputer

2) Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan

3) Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan kalkulasi manual

4) Melalui cara simulasi yang interaktif

5) Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.

Karakteristik 4 dan 5 merupakan fasilitas baru yang ditawarkan oleh DSS belakangan ini sesuai dengean perkembangan terakhir kemajuan perangkat komputer.

· KOMPONEN DECISION SUPPORT SYSTEM

Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen besar:

1) Database

2) Model Base

3) Software System

Sistem database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar (master file). Untuk keperluan DSS, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi. Komponen kedua adalah Model Base atau suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif (model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk di dalamnya tujuan dari permasalahan (obyektif), komponen komponen terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya.Kedua komponen tersebut untuk selanjutnya disatukan dalam komponen ketiga (software system), setelah sebelumnya direpresentasikan dalam bentuk model yang “dimengerti” komputer. Contohnya adalah penggunaan teknik RDBMS (Relational Database Management System), OODBMS (Object Oriented Database Management System) untuk memodelkan struktur data. Sedangkan MBMS (Model Base Management System) dipergunakan untuk mere-presentasikan masalah yang ingin dicari pemecahannya. Entiti lain yang terdapat pada produk DSS baru adalah DGMS (Dialog Generation and Management System), yang merupakan suatu sistem untuk memungkinkan terjadinya “dialog” interaktif antara komputer dan manusia (user) sebagai pengambil keputusan.

· JENIS-JENIS DSS

Aplikasi DSS yang ditawarkan di pasar sangat beraneka ragam, dari yang paling sederhana (quick-hit DSS) sampai dengan yang sangat kompleks (institutional DSS). “Quick-Hit DSS” biasanya ditujukan untuk para manajer yang baru belajar menggunakan DSS (sebagai pengembangan setelah jenis pelaporan yang disediakan oleh MIS = Management Information System, satu level sistem di bawah DSS). Biasanya masalah yang dihadapi cukup sederhana (simple) dan dibutuhkan dengan segera penyelesaiannya. Misalnya untuk kebutuhan pelaporan (report) atau pencarian informasi (query). Sistem yang sama biasa pula dipergunakan untuk melakukan analisa sederhana. Contohnya adalah melihat dampak yang terjadi pada sebuah formulasi, apabila variabel-variabel atau parameter-parameternya diubah. Di dalam perusahaan, DSS jenis ini biasanya diimplementasikan dalam sebuah fungsi organisasi yang dapat berdiri sendiri (berdasarkan data yang dimiliki fungsi organisasi tersebut). Misalnya adalah DSS untuk menyusun anggaran tahunan, DSS untuk melakukan kenaikan gaji karyawan, DSS untuk menentukan besanya jam lembur karyawan, dan lain sebagainya.

USERS

DATABASE MODEL

BASE

DBMS MBMS

DGMS

SOFTWARE

SYSTEM

TASK ENVIRONMENT

Sumber: Sprague et.al.,1993

“Institutional DSS” merupakan suatu aplikasi yang dibangun oleh para pakar bisnis dan ahli DSS. Sesuai dengan namanya, DSS jenis ini biasanya bekerja pada level perusahaan, dimana data yang dimiliki oleh masing-masing fungsi organisasi telah diintegrasikan (dibuat strukturnya dan didefinisikan kaitankaitannya). Contohnya adalah DSS untuk memprediksi pendapatan perusahaan di masa mendatang (forecasting) yang akan mensimulasikan data yang berasal dari Divisi Sales, Divisi Marketing, Divisi Logistik dan Divisi Operasional. Contoh implementasi yang tidak kalah menariknya adalah suatu sistem, dimana jika manajemen memiliki rencana untuk mem-PHK-kan beberapa karyawannya, akan dapat disimulasikan dampaknya terhadap neraca profit-and-loss perusahaan. Contoh aplikasi penggunaan DSS lain yang paling banyak digunakan di dalam dunia bisnis adalah untuk keperluan analisa marketing, operasilogistik dan distribusi, serta masalah-masalah yang berkaitan dengan keuangan dan akuntansi (taxation, budgeting, dsb.).

· SISTEM BERBASIS GRAFIK

Dalam merepresenasikan DSS agar mudah dipergunakan dan dimengeri oleh user (dalam hal ini adalah manajer perusahaan), format grafik mutlak dipergunakan untuk melengkapi teks yang ada. Contoh-contoh model grafik yang populer dipergunakan adalah sebagai berikut:

Ø Time Series Charts – untuk melihat dampak sebuah variable terhadap waktu;

Ø Bar Charts – untuk memperbandingkan kinerja beberapa entiti;

Ø Pie Charts – untuk melihat komposisi atau persentasi suatu hal;

Ø Scattered Diagrams – untuk menganalisa hubungan antara beberapa variabel;

Ø Maps – untuk merepresentasikan data secara geografis;

Ø Layouts – untuk menggambarkan lokasi barang secara fisik, seperti pada bangunan dan kantor;

Ø Hierarchy Charts – untuk menggambarkan struktur organisasi;

Ø Sequence Charts – untuk merepresentasikan sesuatu dengan logika yang tersetruktur (contohnya adalah diagram flowchart); dan

Ø Motion Graphics – untuk memperlihat-kan perilaku dari variabel yang diamati denvan cara animasi.

Jenis-jenis grafik di atas biasanya dapat ditampilkan dalam dua macam format: dua dimensi dan tiga dimensi.

· PERKEMBANGAN DSS

DSS yang saat ini populer untuk digunakan adalah yang berbasis tabel atau spreadsheets, karena para manajer sudah terbiasa membaca data dengan cara tersebut. Tabel inilah yang menjadi media manajer dalam “mengkutak-katik” (mengganti atau merubah) variabel yang ada, di mana hasilnya akan ditampilkan dalam format grafik yang telah dijelaskan sebelumnya. Untuk keperluan ini, biasanya sebuah stand-alone PC sudah cukup untuk mengimplementasikannya. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, telah banyak ditawarkan aplikasi DSS yang bekerja dalam infrastruktur jaringan (LAN, WAN, Intranet, Internet, dsb.). Beberapa manajer pengambil keputusan dihubungkan satu dengan lainnya melalui jaringan komputer, sehingga dapat saling mempertukarkan data dan informasi untuk keperluan pengambilan keputusan. Bahkan sudah ada DSS yang diperlengkapi dengan expert system (dibuat berdasarkan teori kecerdasan buatan = artifial intelligence), sehingga keputusan bisnis secara langsung dapat dilakukan oleh komputer, tanpa campur tangan manusia.

· DECISION SUPPORT SYSTEM

Ø KONSEP DSS

HERBERT SIMON: pembedaan antara keputusan yang di-program/tidak diprogram serta fase-fase pembuatan keputusan

G. ANTHONY GORRY & MICHAEL S. SCOTT MORTON: pembuatan kisi untuk struktur masalah dan level manajemen

STEVEN ALTER: Dukungan empiris untuk pembentukan dasar topologi DSS b.2.1. Bentuk special report sbg respons terhadap query database, serta laporan berkala (periodic report):

ENAM TIPE DSS menurut STEVEN L. ALTER

Tipe 1 DSS: dukungan support paling kecil (retrieve) elemen informasi, mis : Query ke database untuk gambaran penjualan dari salah satu marketing regions.

Tipe 2 DSS: dukungan support sedikit lebih besar. menganalisis seluruh file, mis: Query ke database utk special report dr data pd file inventory, atau laporan payroll bulanan dr file payroll.

Tipe 3 DSS: dukungan lebih besar, menyiapkan report dari berbagai file, mis: Laporan income statement dan analisis penjualan produk berdasarkan pelanggan (customer). Tiga tipe DSS terakhir melibatkan penggunaan model matematik.

Tipe 4 DSS: DSS dengan berbagai efek kemungkinan keputusan, yaitu model yang dapat menduga konsekuensi keputusan (estimate decision consequences). Misal: Manajer menginput harga pada suatu model harga untuk melihat efeknya terhadap keuntungan bersih. Model akan memberikan respons: Apabila harga direndahkan menjadi $25, maka keuntungan bersih akan meningkat sebesar $5,000. model tidak bisa menetapkan apakah $25 adalah the best price, model hanya memberikan kemungkinan yang akan terjadi bila suatu keputusan dibuat. Model analisis resiko: model yang menggunakan dugaan distribusi peluang untuk setiap faktor kunci.

Tipe 5 DSS: model yang menawarkan keputusan (propose decision), misal: manajer manufacturing memasukkan data tentang pabrik dan peralatan ===> dengan model pemrograman linear akan dihasilkan output layout yang paling efisien.

Tipe 6 DSS: dukungan penuh membuatkan keputusan (make decisions) untuk manajer, misal: model komputer untuk penentuan premium asuransi. Untuk data misalnya laki-laki, di bawah 25 tahun, Trans Am, Houston, deduksi $100 dst., maka komputer akan menghitung premium. Untuk ini diperlukan kepercayaan dari manajemen terhadap model yang dipakai.

Ø TUJUAN DSS

a. Membantu manajer membuat keputusan untuk menangani masalah semi terstruktur,

b. Mendukung pertimbangan manajer, bukan sebagai pengganti pertimbangan manajer,

c. Meningkatkan efektifitas manajer dalam membuat keputusan (bukan efisiensi).

d. korelasi

Tiga Prinsip Dasar Konsep DSS:

1. Struktur Masalah: Masalah dalam bentuk terstruktur atau tidak terstruktur sulit ditemui, mayoritas berbentuk semi terstruktur DSS ditujukan pada area dimana banyak masalah ditemukan.

2. Dukungan Keputusan: DSS bukan pengganti manajer

Komputer digunakan untuk porsi masalah yang terstruktur, sedang manajer bertanggung-jawab terhadap porsi masalah yang tidak terstruktur (dengan aplikasi pertimbangan, intuisi, atau analisis).

Komputer & Manajer sebagai tim problem-solving pada masalah semi terstruktur.

Ø MODEL DSS

Data/informasi dari lingkungan perusahaan dan sistem pengolahan data di-input kedalam database.Isi database dimanfaatkan oleh tiga subsistem software berikut ini:

Subsistem Software

Deskripsi

Bentuk Jenis dukungan

Report Writing Software

Output: Laporan Berkala (COBOL atau PL/I) & Khusus (query DBMS)

Laporan Berkala: Refleksi kejadian lalu

Laporan Khusus: Kejadian saat ini

Laporan (reports)

Mathematical Models

Output: Informasi hasil simulasi dari satu/lebih komponen fisik perusahaan atau operasi

==> Proyeksi keputusan utk masa depan

Hasil Simulasi

GDSS Software

Anggota grup (komite atau tim proyek) bekerja sama menggunakan DSS

Komunikasi antar anggota grup

Ø CARA PENGGUNAAN INFORMASI PADA DSS


Problem Definition

Problem Solution

Ekivalensi

Definition effort (Pendekatan Sistem); fase intelligent (Simon)

Solution effort (Pendekatan Sistem); fase fase Design & Choice (Simon)

Aturan Umum

Mayoritas menggunakan laporan berkala dan khusus

Menggunakan simulasi

Laporan Berkala

Identifikasi problem atau potensi problem

Identifikasi alternatif-alternatif,

Evaluasi dan pemilihan alternatif,

Laporan Khusus

Query database untuk mencari problem atau mempelajari masalah yang telah teridentifikasi

Penyediaan follow-up informasi.

Simulasi

Menampilkan problem tersembunyi

Proyeksi keputusan

Ø PERAN DSS DALAM PEMECAHAN MASALAH

· MIS sangat baik untuk identifikasi masalah dan membantu manager memahami masalah.

· DSS memberikan perluasan dukungan melalui tahapan akhir dari proses pemecahan masalah, karena DSS diarahkan utnuk kebutuhan khusus (specific need) dari manajer tertentu (specific manager).

Tidak ada komentar: